jurnalis.or.id – Kota Cimahi, ORI Original Rekor Indonesia dan Record Holders Republic atau RHR mencatatkan rekor dihari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2017. Rekor Dunia dan Indonesia ini di berikan kepada Indonesia Chef Association atau ICA, yang atas prestasinya membuat nasi goreng sebanyak 7200 porsi berbahan baku dari beras singkong atau yang lebih dikenal dengan Rasi seberat 4,7 ton dengan catatan waktu 1 jam 15 menit. Acara pemecahan rekor ini bertanjuk festival kuliner cimahi yang dikelola oleh Sinestesia selain itu acara ini juga mengangkat konsep ketahanan pangan Kampung Adat Cireundeu, rekor yang di pecahkan oleh ICA ini termasuk kategori kolosol dan terbanyak dan rekor ini telah megalahkan rekor sebelumnya yang ada di China.
“Kami termotivasi untuk bisa memecahkan rekor ini derasi ini selain untuk semua orang hanya rame itu lebih rame dan lebih bisa menggunakan bisa mengosumsi jadi rasi ini harus di kenal dari yang baru kecil dari anak yang kecil sampai yang dewasa gitu kan, nah ini kita perkenalkan disini dan sekarang kita mencoba dengan rasi ini selain mengangkat Kampung Cireundeu juga memperkaya kuliner nusantara juga kita mencoba dengan rasi goreng singkong sebanyak 7200 porsi, selain itu kami juga coba untuk membuat bubur merah putih sepanjang bendera merah putih sepanjang 2 meter kali 90.” Ujar Chef Iwan selaku Ketua ICA BPC Cimahi.
Selain itu ICA juga berhasil memecahkan rekor kategori unik dengan membuat bubur bendera merah putih sepanjang 9×20 cm yang berbahan rasi.
“Telah terjadi sebuah sejarah untuk Indonesia yaitu dua pengakuan rekor dan satu apresiasi yang pertama rasi goreng sebanyak 4,7 ton dengan di bagikan 7200 piring dengan waktu satu setengah jam, ternyata bisa diselesaikan dengan waktu durasi 1 jam 15 menit mudah mudahan ketika rasi goreng ini bisa di rekorkan rasi goreng adalah pengganti alternatif dari beras ketika kita kekurangan beras kita masih ada alternatif untuk pengganti beras, karena ketika di olah menjadi sesuatu yang sangat luar biasa yaitu sangat tepat sekali.” Ujar Agung Elvianto selaku Presiden Original Rekor Indonesia.
“Rasi analog ini di kembangkan lagi jadi kalau sekarang kan masih bentuknya parutan, nanti kita berharap ini bentuknya seperti beras, bentuknya seperti beras, rasanya seperti beras, kandungannya seperti beras. Kita sedang uji coba ini mudah mudahan dalam waktu beberapa bulan kedepan sudah sudah mulai produksi agak besar.” Ujar Dr. Hujen Rachmadi, A.Md, ST., SE., M.Kes. selaku Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kota Cimahi.
“Hari ini setelah kita pantau kita cermati bahwa di Cimahi ini tepatnya di Pemkot ada pemecahan rekor untuk rasi rasi terbanyak sebanyak 4,7 ton dan harapan kedepan bahwa rasi ini bisa menjadi salah satu subtitusi atau pengganti nasi atau mungkin jadi bisajadi yang utama.” Ujar Gun Gun Gunawan selaku Perwakilan Adjudicator RHR Bandung, Indonesia.
“Saya senang sekali ada orang orang yang terus menjaga budaya makan singkong ini, jadi hormat saya kepada warga Desa Adat Cireundeu yang terus mempertahankan ini mudah mudahan jangan mau kalah dengan para pemodal pemodal yang membawa makanan makanan di impor luar tapi kita bisa sama sama mengalahkan ini bayangkan kalau makanan singkong ini yang mudah sekali tumbuh di seluruh indonesia bisa jadi makanan utama.” Ujar Junico BP. Siahaan selaku Anggota Komisi I DPR RI.
Festival ini bertujuan untuk mengenalkan rasi atau beras singkong sebagai alternatif pengganti nasi kemasyarakat luas dan Manca Negara, juga untuk mengangkat Kampung Cireundeu sebagai kampung yang memakan beras singkong.
Tonton via vidio.com
Tonton via youtube