jurnalis.or.id – Kota Bandung, Berbagai persiapan Gebyar Aksara 2018 telah memasuki tahapan press conference bertepat Sabtu 20 Oktober 2018 acara yang di gelar di Cafe Centropunto Kota Bandung ini di hadiri oleh pihak dinas pendidikan Kota Cimahi, Original Rekor Indonesia perwakilan Chef dan Narasumber Yudistira Purana Syakyakirty, acara juga dalam rangka peringatan hari Aksara internasional ke 53 rencanya akan di gelar pada 27 oktober 2018 di Pendopo DPRD Kota Cimahi.
”Kami menyambut baik sekali dengan kegiatan ini karena memang apa namanya Hari Aksara ini memang harus betul betul di rayakan oleh semua, malah sedunia nah dalam hal ini apalagi terkait dengan Aksara yang berbasis budaya, nah itu yang sangat menarik sekali karena jarang sekali kegiatan kegiatan yang memperingati Aksara-Aksara yang berbaris budaya nah ini yang saya banggai, insyalloh mungkin kami dari pihak pemerintah ya kedepan akan terus di dorong semua terutama generasi muda tau gitu bahwa ada sejarah sejarah tentang kebudayaan, terutama Budaya Sunda yang memang ada dan ini makin lama dan makin kalao tidak di angkat yaitu tadi akan hilang begitu, kan saya kira bagus juga ini kan hanya sebagai simbol mungkin ya bahwa simbol ini adalah salah satu kegiatan yang juga punya nilai nilai prestasi yang di masukan kedalam penilaian yang memang oleh artinya gitu di bidang bidang penilaian, harapan saya mungkin ini harus di selenggarakan ya setiap tahun dalam memperingati tahun Aksara ini karena itu yang tadi saya katakan bahwa itu harus memang di gugah kembali oleh karena Aksara ini sangat penting sekali, terutama kalau untuk di pemerintahan kita arahnya ke pendidikan pengentasan buta Aksara.” Ujar Cecep selaku Kasi Dikmas/ dinas pendidikan Kota Cimahi.
”Kita dari Gentra Pamitran adalah komunitas Aksara-Aksara di sini kita bergerak di Aksara daerah khususnya Aksara Jawa Barat, karena setau saya mungkin bukan saya juga ya semua orang juga tau kalau Aksara daerah sudah mulai agak berkurang termasuk di pendidikan pun itu sudah jarang, yang saya tau ini ketika si anak masuk ke museum itu hanya mereka bisa foto selvie tapi mereka tidak bisa membaca naskah yang ada di museum tersebut, gitu untuk mengangkat lagi Aksara daerah tersebut maka kita memperingati Hari Aksara internasional ke 53 terus di sini juga kita memeriahkanya dengan pemecahan Rekor, pemecahan Rekor ini membuat lukisan Kaligrafi Aksara terbesar 20 kali 17 harapan saya atau harapan Gentra Parmitran itu bahwa si Aksara Buhun ini bisa di kembangkan dan bisa di aplikasikan kembali oleh masyarakat khusunya masyarakat Jawa Barat.” Ujar Tari selaku ketua pelaksana.
Dengan mengusung tema Mengembangkan Keterampilan Literasi yang berbudaya berbagai kegiatan pun akan di gelar diantaranya, Talkshow Interatif, Pagelaran Seni, Lomba Memasak Kuliner Buhun, Lomba Kaligrafi, Lomba Mewarnai dan Lomba Alih Aksara ke Aksara Daerah.
”Bahwa Aksara itu pun sebenarnya bisa di jadikan nilai jual makanya ini di perkenalkan melalui media media misalkan Lukis atau Kaligrafi atau apapun, nah gitu mungkin kalau yang lain tipe tipe Aksara masih banyak sih sebetulnya cuma ini yang di muculkan di Sunda Buhun, nah ini berkaitan dengan hari Aksara ini nih Waruga ini tulisanya Waruga nah berarti Wadah atau Raga ya filisosisnya bahwa kehidupan itu harus punya Raga juga.” Ujar Yudistira Purana Syakyakirty selaku penggas acara.
Acara ini juga akan memecahkan Rekor Indonesia dari Ori untuk penulisan kata pancasila menggunakan kata 3 tipe Aksara Buhun, dengan ukuran terbesar 20 kali 17 meter panitia berharap acara ini dapat memperkenalkan Budaya Aksara dari Sunda kepada masyarakat luas.
”Harapan nanti semoga event kami terselenggarakan dengan lancar dan Aksara Sunda Buhun ini bisa menjadi ayakan di Indonesia dan dapat menjadi legenda di dunia,” Ujar Puan Dara Insanul Kamil selaku duta nasional Oroginal Rekor Indonesia.
Tonton via Vidio.com
Tonton via Youtube