jurnalis.or.id – Kota Bandung, ORI (Original Rekor Indonesia) kembali mencatatkan prestasi rekor spektakuler. ORI mencatat pemecahan rekor aulinan barudak lembur seperti cingciripit, sur ser, dan perepet jengkol kolaborasi dengan silat dan angklung dengan peserta terbanyak se-Indonesia sebanyak 67.898 peserta.
Pemecahan rekor yang berlangsung pada Kamis pagi 03 November 2022 ini dipecahkan dalam kegiatan Festival Bandung Ulin 2022 ini diselenggarakan oleh dinas pendidikan kota Bandung.
“Total angka yang adalah 67.898 untuk itu rekor ini kami nyatakan berhasil dan sah. Telah terpecahkan rekor kolosal Kaulinan Anak, kolaborasi dengan angklung dan silat terbanyak se-Indonesia, memecahkan rekor yang kemarin. Angka yang kami dapatkan adalah 67.898, jadi rekor ini berhasil terpecahkan dengan reko yang fantastis. Harapan ORI semoga angklung dan silat menjadi muatan lokal khususnya di kota Bandung, dan kaulinan anak bisa lebih dikenal lagi dan tidak dilupakan, jadi bisa diperkenalkan seperti saat ini pada generasi muda.” Ujar Guruh Susanto selaku Presiden Original Rekor Indonesia.
Kegiatan yang melibatkan berbagai sekolah dasar dan menengah di kota Bandung ini, merupakn kalender pendidikan yang bertujuan untuk memelihara dan melestarikan serta mencintai budaya lokal, selain itu sebagai pendidikan karakter kepada peserta didik.
“Kegiatan festival Bandung ulin ini adalah kalender kegiatan yang disarankan oleh dinas pendidikan kota Bandung, dan dihari ini tampilkan berbagai kreasi, ragam budaya, permainan anak-anak urang lembur yang mengandung filosofi dan falsafah yang sangat besar didalamnya. Mengandung pesan moral yang bisa dipetik oleh kita semua yang hadir hari ini. tentu saja kehiadiran kita semua menjadikan energy, karena bagaimana kedepan kita harus mempersiapkan generasi anak Indonesia, yang memiliki profil pelajar Pancasila. Potensi yang ada pada saat ini belum seberapa, sebetulnya potensi anak bangsa sangat besar, apalagi dikolaborasikan bersama. Maka dari itu, ini adalah langkah metode bagaimana prestasi ini bisa diraih semaksimal mungkin dan sebanyak-banyaknya.” Ujar Drs. Hikmat Ginanjar M. Si. selaku Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung.
Rekor yang termasuk kategori kolosal ini menamplikan beberapa permainan asli daerah kota Bandung zaman dahulu, serta berkolaborasi dengan silat dan angklung.
“Untuk pencak silat kita memakai gerakan senam pencak silat yang Alhamdulillah, kota Bandung punya gerakan khusus, gerakan milik urang Bandung namanya senam pencak, dan Alhamdulillah hampir semua sekolah itu gerakan senam pencak menjadi gerakan silat kebanggaan.” Ujar Moh. Noor Ganjar Setiawan, M.M. selaku Pelatih Pencak Silat.
“Partisipasi kami dalam festival Bandung ulin ini, mengirimkan 15 peserta didik untuk angklung, nanti kolosal angklung ya, 10 peserta didik untuk silat, 10 peserta didik untuk kaulianan barudak, tetapi kami melaksanakannya juga di sekolah. Bahkan disana ada dihidangkan makanan-makanan tradisional sunda.” Ujar Arni Wahyuni, S.Pd., M.M selaku Kepala Sekolah SDN 261 Kota Bandung.
Acara yang diadakan di Gor Arcamanik Kota Bandung ini sebagai ajang penampilan ragam kreasi budaya yang memiliki filosofi dan falsafah yang sangat besar serta pesan moral yang dapat diambil.
Tonton via vidio.com
Tonton via youtube