jurnalis.or.id – Kota Bandung, Hari raya nyepi merupakan salah satu hari besar bagi umat hindu dikota Bandung sendiri acara taur kesanga salah satunya berlangsung di pura wira natha dharma seskoad. taur kesanga merupakan upacara yang berlangsung jelang hari raya nyepi dalam ritual ini umat hindu berkumpul dan bersembahyang bersama didalam pura tujuannya untuk memohon kedamaian alam dan lindungan kepada tuhan yang maha esa.
“Juga melaksanakan pecaruan tujuannya adalah menebus dan membersihkan bonoalit dan bonoagung, untuk menyambut taun saka 1941jadi acaranya pertama marcaru kita melaksanakan dijapertenga dengan disaksikan bersama-sama, kita melaksanakan macaru pancesakde jadi satu ayam berumbun dalam rangka menyambut taur kesange sasih kesange yang ketepatan juga kajanggrean, umat hindu diharuskan diwajibkan melaksanakan jadurpemberadan kenapa? karena kita setaun berkarya satu hari kita cukup melaksanakan istirahat, puasa, madigenih mandilelenguan, medipekarian dan itulah yang kita laksanakan hari ini pesan saya kepada umat sedarma pada umat seluruh umat mari kita jaga kepersatuan NKRI ini mari kita percayakan kepada umatnya masing masing apa yang kita peluk bersama-sama yang kami pesen kepada umat selama marilah kita pertahankan NKRI ini karena itu yang mempersatukan yang berdasarkan pancasila.” Ujar Juru Mangkuk Ketut Mergug selaku Pendeta Pura Wira Natha Dharma Seskoad.
Upacara yang berlangsung di pura wira natha dharma seskoad ini merupakan tahapan menjelang hari raya nyepi, sejumlah umat hindu mengadakan persembahan hanya saji-sajian saja seperti bunga sejumlah uang, dll, bahkan ada juga yang membawa benda sakral.
“Dalam rangka rainan sebetulnya jadi acara rutin perlu dikaitkan dengan dilem, dilem itu bulan mati lawannya purnama full moon, ini hari ini kita sembahyang rutin meraih harii raya dilem hari khusus itu dilem ini pada bulan sasih secara bahasa balinyasasih ke 9 sasih kesange, ya ini tentu dihadiri oleh yang pertama pengempon puro, pengempon puro itu ialah pengurus dan umat diketahui puro ini adalah wira nahno dharmo didirikan khusus untuk para pesiswa disini yang beragama hindu dengan beragama hindu konsepnya adalah bagaimana kita dari deproses tranportasi jadi kesannya kesanga jadi banyak orang yang telah melakukan program penyepian tapi hanya dapatnya nahan lapar, bisa nahan tidak ngomong jadi kita ini ada 3 hal kalo didalam agama hindu adapun triguna satwa merajastamas jadi kebijaksanaan hal bijak kesatuan kemudian rajas itu bersifat ego kemudian tamas itu bersifat kemalasan, dari hal kecil ini aja kita pada dasarnya berasal dari beliau kalo kita dari hindu ini pargudewasa dimahi tuhan adalah pusat kasih dan kuasa, jadi kolonteks ini semua mengingatkan kita keharmonisan bukan sajak kemanusiaan manusia wajib menjadi karna memang kepercayaan kita keyakinan kita adalah itulah dia bangkudewasa dimahi jadi konteks sembahyang itu lebih mengingatkan kita kepada memunculkan kasih.” Ujar IR. Gusti Ngurah Anom Astawa.MSc selaku Pengurus Pura Wira Natha Dharma Seskoad.
Dalam prosesi upacara ini pemangku atau pembuka agama ini mengambil air suci yang telah diberi do’a didalam gentong lalu air suci ini dibagikan keseluruh umat sambil memohon ampunan kepada sang pencipta upacara ini ditutup dengan sering mengenai kedamaian dan ketenangan hati anom aswata.
Tonton via vidio.com
Tonton via youtube