jurnalis.or.id – Kota Bandung, Ikatan Seni Rupa Institut Teknologi Bandung atau “IASR – ITB”. Menggelar Pameran Seni Rupa Drawing Dialog.
“Oke, hari ini adalah pembukaan Pameran Drawing Dialog yang dilakukan oleh alumni Seni Rupa ITB atau disingkat IASR. Acara pokoknya adalah Pameran Karya Drawing atau Karya Gambar yang diikuti oleh 40 peserta, terdiri dari alumni tahun 60 sampai 90 an begitu. Kemudian susunan acaranya nanti pembukaan dilakukan oleh pak Srihadi Sowedarsono itu adalah Senior Maestro Seni lukis Indonesia. Kemudian setelah peresmian pembukaan, ada sumbangan acara Seni Tari Topeng Losari dari sumbangan Pak Abun, yaitu seorang kolektor topeng nusantara. Kemudian akan dilanjutkan oleh performance art dari saudara kita juga alumni ITB yaitu, Pak Teddy Suchyar. Kemudian akan didampingi atau berkolaborasi dengan Pak Jonh Martono atau kapten John yaitu merespon Tari Jaipongan dalam background Canvas, nanti mereka akan menari dan melukis Canvas. Kira-kira begitu acaranya. Acara ini dari tanggal 11-18. Pameran ini diharapkan menjadi titik awal untuk melakukan Pameran Drawing ke tahun-tahun berikutnya”. Ujar Hilman selaku Ketua Pelaksana.
Acara yang diselenggarakan mulai 11-18 Desember 2018 ini merupakan reuni alumni fakultas Seni rupa ITB yang diikuti oleh 40 peserta alumni tahun angkatan 60-90 an, senior maestro Seni lukis Indonesia serta para Seniman.
“Dalam acara ini khususnya, saya ada perasaan bangga melihat acara yang ditampilkan oleh terutama para anggota dari alumni Seni Rupa ITB yang sudah sekarang dikatakan berkembang sudah sekian lama dan mungkin malah ada beberapa anggota dari komunitas Sketsa yang lain yang ada di Bandung. Berarti anggaplah ada perkembangan yang luar biasa yang terlihat Karya-Karya yang ada di Pameran ini adalah Karya luar biasa bagus. Kedepannya para Senimannya daripada aktornya itu harus selalu konsisten kerja keras. Semua bisa dicapai hanya dengan kerja keras, itu memang kita harapkan. Jadi para eniman pun harus sebaiknya ada keyakinan itu sehingga hasil yang akan dicapai itu punya nilai buat masyarakat”. Ujar Srihadi Sowedarsono selaku Seniman Senior Maestro Pelukis Indonesia.
Acara yang berlangsung di gedung Yayasan Pusat Kebudayaan Bandung ini memamerkan berbagai Karya Seni lukis dari para alumni ITB dengan berbagai teknik. Seperti Teknik Arsir, Digital dan berbagai macam lainnya.
“Terus terang saya tidak menyangka, mengingat dari teman-teman alumni Seni Supa ITB. Lintas angkatan ini begitu besar, karena ini juga baru pertama kali kita mengadakan Pameran bersama untuk Drawing. Dalam Pameran ini saya berpartisipasi untuk menampilkan Karya instan saya. Harapannya sih, pertama adalah setelah Pameran mudah-mudahan banyak peminat-peminat yang bisa membeli Karya-Karya yang terpajang di sini. Yang keduanya Pameran seperti ini akan berulang, berulang, berulang dilakukan bisa tahunan, bisa 2 tahunan, bisa lebih cepat, karena memang minat lukisan atau minat teman-teman untuk membuat lukisan itu sangat tinggi”. Ujar Uci Sumarmo selaku Alumni ITB Angkatan 83.
“Ini Pameran gambar, jadi gambar itu sebuah pelajaran yang sangat dasar yang sangat basic, bagi terutama Seni Rupa yang ditampilkan dari para alumni dan Seniman di sini tuh menampilkan konteks dari situasi sosial politik kehidupan kegelisahan personal yang sangat unik. Jadi, dari Pameran ini telah menyampaikan banyak hal sebetulnya, tapi fokusnya pada sisi kemanusiaan”. Ujar Tisna Selaku Budayawan Kota Bandung.
“Mengenai acara ini mungkin sesuatu yang cukup jarang juga, ya. Pertemuan para alumni untuk memberikan hasil Karya yang bisa dipamerankan ke publik. Harapannya mungkin nanti kedepannya akan berpameran lagi yang lebih mungkin nggak hanya Drawing, ya. Tapi bisa ke Painting, Patung dan sebagainya. Jadi Seni Rupanya itu terbawa semua. Acara ini saya kebetulan diminta untuk perform. Saya akan kolaborasi dengan penari Jaipong. Kemudian dengan Kapten John, kolaborasi membuat satu lukisan yang abstrak”. Ujar Teddy Suchyar selaku Maestro Pelukis.
Dalam acara pembukaan Pameran Seni Rupa Drawing Dialog ini turut menampilkan kolaborasi Seni Lukis bersama penari Jaipong dan dimeriahkan dengan berbagai tarian tradisional.
“Tadi itu pertunjukkan perform art kolaborasi dengan Dara Tari Jaipongan. Judulnya “Dunia Tanpa Makna”. Jadi kita menggambar Dunia seolah-olah tanpa arti apa-apa dari Dunia yang kita hadapi. Saya coba menggambarkan ini dengan di atas Canvas itu sebuah gerakan Seni Rupa atau melukis dengan memakai pemasap, kemudian memakai gliter juga mix media yang saya ciptakan”. Ujar Teddy Suchyar selaku Maestro Pelukis.
Tonton via Vidio.com
Tonton via Youtube